Sabtu, 06 November 2010

damn baby

Sial………….itu kata2 yang kluar dari mulutku…..
Mesti gimana lagi coba???
Tunangan???
Gak ngerti dah mesti gimana lagi…pikiran gw bener2 buntu…
Udah di tekan dari 3 sudut bersamaan…dan semua bertolak belakang dengan saya…
Gila!!!!!!!!!!!!!!!11
Ya itu kata yang tepat…semua udah gila…kaya d film2 aja..
Aku bingung mesti gimana lagi…semua udah bener2 nekan…………
Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrhhhhhhhgggggggggggg pengen nangis aja dah gw.gw udah ancurin semuanya, tp lok gw diem..gw juga ancur….semua juga bakal ancur…
Sial loe ah.
Loe udah ancurin idup gw, masa depan gw, cita2 gw,

Busyittttttttt ama janji2 loe yang blab la bla…mksud loe apa ci…
Gila loe ya..gw juga punya orang tua.mereka juga sakit banget atas kelakuan kita.
Mau na enak aja loe ya.habis manis sepah di buang.
Sekate2 aja loe maki2 gw.loe gak inget dulu kita kaya apa.
Gw bilang biasa aja, padahal ati gw sakittt banget.ntah kenapa, ntah boongin ortu ato karma ngancurin masa depan gw sendiri.
Loe nglarang gw ngomong ma ortu, tp loe sendiri mau lari gt aja.gw itu perempuan.mikiiiiiirrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!
Kenapa ci loe sekarang tega banget.gak nyangka gw.
Harusnya dari dulu gw sadar, cnta mu cmn sesaat.
Harusnya gw ga pnah cnt ma loe.harusnya kita ga pernah ngapa2in.
So, ga bakal ada kejadian kaya gini.
Gw bingung sekarang mesti bersikap gmn ke loe.
Disisi lain gw benci banget ma loe, tp di sisi lain tuntutan keadaan yg menuntut gw dewasa, perhatian ma loe.
Sumpah gw bingung.
Sikap2 loe yang nganggep gw musuh.sial…..
Lok bukan karma orang tua mungkin aku udah lari atopun lo0ok ga dosa bunuh diri.
Tapi orang tua, bahkan adek..
Yang aku pernah janji ma mereka.
Ya allah, kadang ku merasa gak sanggup, kadang ku merasa di dzalimi. Lelah hati ini ya allah,
Hamba tak mengerti apa rahasiamu, jika semua adalah karma dosa2 hambasebelumnya, sungguh maafkanlah hamba, karna hamba tak lebih dari orang hina yang tak berdaya.
Sakit hati hamba jika ingat kedua orang tua, apalagi ibukku mpe menangis di depan hamba karena sikap hamba.
Ya allah berilah petunjuk, tunjukkanlah kuasamu, berilah titik terah terhadapku.ketika kebahagiaan ayah dan ibuku, ketika senyum ayah ibuku bersinar untukku.
Tapi kini tak ada lagi senyum itu. Ingin ku kembalikan senyum mereka, dengan keberhasilanku, mebahagiakan mereka.
Tapi ya allah, mereka berharap aku menikah dengannya. Aku tak mau mengecewakan mereka ya allah, sungguh, tapi jika harus dengan orang yang berlaku sedemikian terhadapku, hamba harus gimana? Apa harus bersabar?
Give me your hand god.
Tunjukkan hamba mesti gmn, tunjukkan jalan menuju cita2ku.
Hamba justru ingin maen-maen dan maen.hamba ingin melupakan semuanya, tapi tak bisa.help help.
Ya allah sungguh hamba telah hancur dunia dan akherat. Bantulah hamba untuk bangun, untuk bangkit, untuk bias mencium bau surga.
Peluklah hamba, sayangi hamba,cintai hamba, ampuni dosa-dosa hamba.
:’(
Ampuni dosa kedua orang tua hamba yang telah gagal mendidik hamba, lingdungi mereka dan panjangkanlah umur mereka.


5-11-2010
Ntah apa yang kini ku rasa,
Ku ingin open mind, kaya na dr td malem pikiranku tertutup.
Ku ingi melihat sekelilingku, dan tak tertuju pada satu objek saja.
Haruskah ku bertahan dalam keadaan yang seperti ini? Siapa kau??
Jika bukan karena orang tuaku, aku tak tau. Jika bunuh diri itu tak dosa, mungkin ak sudah mati. Jika bukan karena adikku mungkin aku sudah minggat.
Tapi semua menahanku untuk tetap bertahan. Bertahan dalam keiklasan, kesabaran, yang menuntutku untuk kedewasaan. Kadang hati ini merasa benar2 tak kuat diperlakukan seperti ini. Apa ini balasan dari kelakuanku terdahulu?
Jika memang iya, ampunilah dosaku. Aku gak kuat.
Ak tak mengerti, tunanganku sendiri memperlakukanku seperti ini. Sungguh ku harus berbohong dihadapan km dan mereka. Dewasalah sedikit, papak aku untuk bangkit, jangan biarkan aku berjalan sendiri. Aku tak sanggup.
Mengapa kau lari dari hidupku, mengapa kau tega mengingkari janji yang kau ucap.
Apa kau sudah lupa akan kita dulu? Aku harus bagaimana emnentukan sikap padamu.
Mereka…ya mereka orang tuaku dan orang tuamu, memintaku tuk terus bersamamu, dekat dengan mu,
Habis manis sepah dibuang. Ya itulah pribahasa yang cocok untukku.
Aku hina, aku berdosa dan saya sadar itu.
Berilah titik terang ya allah. Tunjukkan kuasamu.
Aku tak ingin untuk kesekiankalinya menyakiti orang tuaku, mengecewakan mereka.
Bukakanlah hatinya…..
Apa kamu benar2 lupa tentang yang terjadi di antara kita. Apa benar hatimu sudah benar2 mati dan tak peduli dengan orang lain selain dirimu sendiri? Lihat orang tuamu, lihat kekecewaan mereka atas kita. Lihat juga orang tuaku…menangislah mereka dihadapku.
AKU MENYESAL !
Bukan semua ini, tapi knp ku harus bertemu denganmu, kenapa ku harus menyayangmu.
Kenapa kenapa dan terus kenapa itu lah yang ada di pikiranku,
Jujur jika ku ingin menyalahkanmu….
Kenapa kau hancurkan hidupku….hancurkan perasaanku…orang tuaku…dan kini kau hancurkan masa depanku….
Ketidak sabaranku memusnahkan semuanya.
Kini aku itu apa? Seoanggong mayat yang tak hidup dan tak mati.
Yang selalu menangis terhadap apa yang dialaminya karena kesalahannya sendiri. Mencoba bangkit dan membahagiakan orang tuanya, tapi justru terus2an jatuh dan membuat mereka kecewa.
Aku mencoba bersabar dengan semua ini, berusaha dewasa, menunggu, mencoba bangkit, tapi sungguh, ku tak kuat diperlakukan seperti ini. Apa segitu kau membenciku hingga tak bias menganggapku temanmu? Apa salahku?
Don’t leave me alone. I need u beside me. To rise up. To get our dream.
Niatku, ku ingin melupakanmu, tapi sabtu kemarin, saat ku ke rumahmu, merubah segalanya, ku ingin membencimu, seperti kau membenciku, tapi ku tak bias karena posisiku.
Kenapa kau selalu berusaha menyakitiku? Terus dan terus mencoba menyakitiku?
Apa salahku terhadapmu?
Andai dulu ku tau, kau tak inginkan aku.
Bapak, ibuk, andai kalian tau apa yang sebenarnya terjadi, kalian pasti tidak akan memaksaku. Tapi kini, ku tak tega untuk bercerita. Lebih baik ku diam saja.
Adek…jangan tiru mbakmu ya, jadilah anak yang bisa d banggakan bapak ibuk, kalo d nasehati bapak ibuk itu nurut.
Mereka itu sayang ma kita,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar